
Cerita Dewasa
Sabtu, 19 Maret 2016
Perkasanya Ponakan

Kamis, 17 Maret 2016
Mata Jelatan
Ethan sebenarnya tidak sengaja masuk toilet cewek setelah selesai urusan
di dosen lain di lantai yang sama, hanya karena toilet cowok airnya
tidak ngalir. Tapi, begitu masuk suara lenguhan cewek terdengar bergema.
Story selanjutnya, sudah Anda baca di atas. Vani blingsatan memperbaiki
pakaiannya karena Ethan menarik Vani di sepanjang koridor, naik menuju
ke lantai 4. Walaupun Vani sebenarnya tidak perlu kuatir, karena koridor
bangunan itu kosong. Ternyata Ethan mengajaknya menuju ruangan
sekretariat forum mahasiswa manajemen, yang entah bagaimana Ethan punya
kuncinya. Setelah masuk ruangan, Ethan mengunci pintu lalu berdiri
menghadap Vani “Buka baju lo Van” perintah Ethan. Seperti dihipnotis,
Vani langsung menurutinya. Pertama-tama belt besarnya dilepaskan, lalu
satu persatu kancing kemejanya diloloskan, maka kemeja terusan Vani pun
jatuh tergeletak di lantai. Vani berdiri menantang tanpa sehelaipun
benang menutupi, hanya bot coklat berhak semi tinggi yang tetap
terpakai, yang malah membuat penampilannya semakin slutty. Ethan pada
saat yang sama juga sedang melepaskan celana dalamnya, untuk kemudian
berdiri bugil dengan konthol setengah tegak. “Sepong konthol gue Van”
perintah Ethan. “Uhh.. haruskah?” rajuk Vani, tapi tetap mendekat ke
arah Ethan.
CERITA DEWASA GAIRAH JANDA MUDA
Vani berjongkok di depan Ethan, dan langsung menggenggam konthol hitam
Ethan dengan tangan kanannya, lalu mulai mengocok. Kemudian tanpa
ragu-ragu, Vani membuka mulutnya lebar-lebar dan memasukkan konthol
Ethan sampai setengahnya dan mulai mengemutnya. “Ssshhh… gila.. enak
Van..” desis Ethan keenakan sambil memegang kepala Vani dan
menggerakannya maju mundur. Konthol Ethan semakin membesar di dalam
mulut Vani, dan membuatnya agak kerepotan melakukan blowjob pada konthol
selebar 5cm tersebut. Aroma konthol Ethan membuat libido Vani kembali
naik ke level tinggi. Sambil melumat-lumat konthol, jari tengah tangan
kirinya dengan aktif mengobel-ngobel mhemeknya sendiri. Keasikan
masturbasi dengan mhemeknya, Vani malah lupa memblow job Ethan. Konthol
Ethan cuma dipegang kuat-kuat, sedang Vani melenguh-lenguh keenakan.
Ethan yang kesal, langsung menyuruh Vani mengambil posisi doggy di atas
kasur gulung yang ditebar oleh Ethan. “Nungging Van, gue pengen nyodok
lo dari belakang” perintah Ethan. Vani melakukannya dengan patuh. Kedua
tangan menahan body depan, kaki tertekuk, paha terbuka selebar mungkin,
dan pantat ditunggingkan. “Wow.. lo emang napsuin Van” ujar Ethan senang
sambil menampar pantat Vani yang sekal dan bundar itu. “Ahhh.. “ Vani
cuma mengerang pelan karena tamparan Ethan. Tanpa berlama-lama, Ethan
langsung memasukkan palkonnya ke sela-sela bibir mhemek Vani yang sudah
basah kuyup. Sambil memegang erat pinggul Vani, Ethan mulai menekan
pinggulnya dalam-dalam. “Heeppp… shit.. masih sempit aja ni mhemek” maki
Ethan senang, sambil menekan agak keras sehingga setengah batang
kontholnya amblas, SLEPP… “Akkhhhhhh…. “ erang Vani agak keras, setengah
kaget karena tiba-tiba mhemeknya disesaki oleh benda asing yang sangat
tebal.
Sambil berusaha menoleh ke belakang, Vani memohon “Ayo Than, langsung
dikocok.. Mhemek gue udah gatel banget nihh..” rengek Vani manja plus
horny. Ethan semakin bersemangat untuk menggenjot Vani dari belakang.
Pantat Ethan dengan aktif mulai maju mundur, menghajar mhemek Vani
dengan hujaman-hujaman kontholnya yang besar. “Aaaahhhh.. haaahhhh…
ouugggghhhh.. “ lenguh Vani. “Hmmppff.. buseet… gatel di dinding mhemek
gue rasanya digaruk-garuk enak banget… Gede banget konthol si Ethan..
Gillaaaa….Mau tereak aja rasanya… aahhhhh..” batin Vani yang semakin
terbuai nafsu birahi. Akibat pompaan Ethan, tubuh Vani
terguncang-guncang maju mundur dengan kuatnya. Tokednya yang 36C tanpa
ampun bergoyang-goyang heboh tak tentu arah. Ethan yang tidak puas cuma
meremas-remas pantat Vani, menggapaikan tangannya untuk meraih toked
Vani yang bergoyang bebas.
Sambil meremas-remas sepasang daging kenyal bundar dada Vani, Ethan
menceracau keenakan “Gillaa.. toked lo besar banget Van… Lo demen kan
gue remes-remes gini..”. Ethan tak perlu jawaban langsung, karena
lenguhan Vani yang semakin keras sudah menunjukkan betapa Vani juga
menikmati setiap remasan di tokednya. Tidak sampai 5 menit digempur
dengan doggy style, tubuh Vani sudah menegang. Lenguhannya semakin keras
“Ahhh.. ouuuggghhhh.. yahh.. yahh.. cepetin Than.. cepetin
ngocoknya..Ahh..ahhh..” Vani mencerocos di sela-sela erangannya.
Memenuhi request Vani, Ethan meningkatkan RPMnya.
Dan…….”OUUUUUUGGGGHHHHHH……. GUE KELUAR.. GUE KELUAR….AAAHHH…” jerit Vani
sambil mengejan-ngejan. Ethan merasakan ada semprotan pelan di
kontholnya. Diturunkan kecepatan kocokannya, untuk membiarkan Vani
cooling down dan ambil nafas dulu.
“Hah.. hah…hah… gila.. enak banget.Than..” ujar Vani yang nafasnya masih
tersengal-sengal. Ethan pelan-pelan mencabut kontholnya. Walaupun sudah
pelan-pelan, tetap saja Vani terpekik kecil ketika konthol itu dicabut.
“Auh.. kok dicabut?” tanya Vani kaget. Ethan tidak berkata apa-apa,
tapi langsung membalikkan tubuh Vani sehingga terlentang. Toked Vani
yang menggunung indah menjadi sasaran lumatan bibir Ethan. Sambil
meremas-remas dengan kuat, puting Vani dijilat-jilat dan dipermainkan
dengan lidah oleh Ethan. Libido Vani langsung naik lagi. Bahkan rasa
gatal di mhemeknya kembali dengan lebih hebat. “SShhhhhh… hhmmppfffff… “
desis Vani keenakan karena tokednya sekarang sedang dikenyot dan
dihisap kuat-kuat oleh Ethan.
“Haahh.. hahh… Than, gue mau diatas ya” pinta Vani. “Hehe gue emang
pengen ngerasain goyangan lo Van” akur Ethan dengan usul Vani. Ethan
terlentang dan Vani mengangkang di atasnya, mulai mengarahkan konthol
Ethan ke lubang mhemeknya. Tanpa kesulitan batang konthol tersebut
amblas langsung 3/4nya. “Heekkhhhhhh… uuuuhhhh… gede banget sihhh…”
runtuk Vani yang matanya sampai terpejam karena kenikmatan yang dirasa
ketika batang gemuk tersebut menerobos dan menggesek dinding-dinding
mhemeknya yang licin. Vani langsung mulai menggoyang pinggulnya dengan
gerakan naik turun, sambil tangannya bertelekan di perut sixpack Ethan.
Slepp.. slepp.. sleppp… bunyi gesekan konthol dengan dinding becek
mhemek Vani. “HHHhhhmmm… hhaahhhhh…. Sshhhhhh…” desah Vani menikmati
setiap sentuhan. Karena Vani diatas, dengan mudah dia mengarahkan
sentuhan-sentuhan konthol Ethan ke titik-titik yang Vani suka. Sekarang
konthol Ethan amblas seluruhnya, dan Vani mulai melakukan gerakan maju
mundur, dan diselingi oleh gerakan pinggulnya yang memutar-mutar.
Sensasinya? Luarr biasaaa… Ethan merasakan kontholnya dipilin-pilin, dan
diremas-remas dengan enaknya oleh cengkraman dinding-dinding licin yang
panas mhemek Vani. “Ahhh.. hhaaahhh… gillaa mhemek lo enak bener
Vannn….” erang Ethan yang sampai merem melek saking enaknya.
Lebih cepat dari ronde pertama, Vani sudah hampir mencapai orgasmenya
lagi. Konthol Ethan menggesek-gesek tepat di titik g-spot Vani. Rasa
gatal yang sangat hebat terasa mengumpul disekujur selangkangan Vani,
membuat Vani semakin blingsatan goyangannya berusaha menggaruk setiap
titik gatal tersebut. Ethan yang tau Vani akan mencapai orgasmenya lagi,
mempercepatnya dengan meremas tokednya yang tergantung bebas sambil
memilin-milin putingnya. Betul saja, detik berikutnya Vani merasakan
ledakan kenikmatan muncrat di lubang senggamanya “OOOAAHHHHHH…….
AAAAAUUHHHH…. OUHH… Ouuhhhh…. hmmmmppffffff…” jerit Vani penuh kepuasan.
Tubuh Vani bergetar dengan hebatnya, dialiri sengatan listrik orgasme
yang bersumber dari mhemeknya dan menyebar ke seluruh tubuh. 15 detik
setelah gelombang klimaksnya berlalu, Vani menjatuhkan diri di atas
tubuh Ethan. Nafasnya masih tersengal-sengal.
Ethan yang sudah merasa tanggung, tidak lagi menunggu Vani siap. Tangan
Ethan menggapai pantat Vani dan mengangkatnya sedikit, agar ada sedikit
celah antara selangkangannya dengan selangkangan Vani. Ethan mulai
menggerakkan pinggulnya naik turun, karena kontholnya masih menancap
dalam di mhemek Vani. Ethan mengocok dengan cepat. Plak..plak.. plak..
slep..slepp. sleppp.. bunyi benturan tongkol Ethan dengan mhemek Vani,
ditingkahi oleh kecipak becek cairan mhemek Vani. “Ahh.. ahh. Thann..
tung… tunggu… jangan dikocok lagi.. ngiluu..” rengek Vani lemas. Tapi,
Ethan malah mempercepat kocokannya. Tapi, ternyata akibat kocokan ini,
rasa ngilu di mhemek Vani cuma tarasa sebentar. Sekarang malah rasa
gatal itu kembali dengan lebih hebat lagi. Tanpa diduga, gelombang
orgasme yang lebih dahsyat dari sebelumnya meledak di selangkangan Vani.
“HIAAHHHHHH…..AAAAHHHHH… OUUFFFHHHHHH…. GUE KELUAR LAGI THANNNN” pekik
Vani yang mencapai orgasmenya lagi dengan mata terpejam kuat dan tangan
meremas pundak Ethan kencang-kencang. “Hahh.. hah…. Gila.. gila… gue
keluar lagii…” desah Vani lemas.
Ethan bergerak menggulingkan tubuhnya, sehingga sekarang Vani yang
ditindih. “Than.. time out.. time out..Gue nyaris pingsan nih..” Vani
memohon dengan suara lemas. “Sorry Van, gue udah nanggung banget nih.
Tahanin bentar lagi ya. Gue udah mo keluar juga kok” kata Ethan dengan
nafas memburu karena birahinya sudah diubun-ubun kepala. Tanpa menuggu
persetujuan Vani, Ethan langsung tancap torsi tinggi dalam posisi
misionaris. Konthol Ethan menghujam mhemek Vani tanpa belas kasihan.
Keluar masuk dengan cepat, berputar-putar, mengobel-ngobel dinding
mhemek yang sempit dan semakin banjir itu. Tanpa bisa ditahan, Vani
mengalami orgasmenya yang entah untuk keberapa kali. “ETHANNN… GUE YANG
KLUARR NEEHHHH… EEHHHHHHHHMMMMM..” teriak Vani kesal tapi penuh
kenikmatan, sambil kelonjotan di bawah tubuh Ethan.
Ethan mencabut kontholnya, diiringi lelehan banjir peju dan cairan
mhemek Vani. Ethan langsung mengambil posisi di atas perut Vani, dan
menjepitkan kontholnya di sela-sela toked biadab Vani. Kedua telapak
tangan Ethan merangkum kedua bongkah susu ranum tersebut, dan
menjepitkannya kuat-kuat ke kontholnya yang sudah hampir meledakkan
peju. Konthol Ethan dikocok dengan cepat di sela-sela toked Vani “Ouuh..
I lovee tits fish..” lenguh Ethan kenikmatan. Tak sampai setengah
menit, Ethan merasakan ada gerakan aliran dari pangkal batang kontholnya
menuju ke palkonnya. Rasa gatal di palkonnya pun semakin menghebat. Dan
ledakan orgasme Ethanpun terjadi juga “OOOOOHHHH… SHIIITTTTT……” lenguh
Ethan keras. Semprotan peju langsung menembak. Lelehannya memenuhi toked
dan wajah Vani. Dan Ethanpun langsung terbaring lemas di samping Vani.
Hampir 3 menit tidak ada yang berbicara. Hanya nafas memburu yang
terdengar semakin perlahan, seiring lewatnya badai kenikmatan seksual.
Ethan memiringkan badannya dan langsung menatap Vani. “Gue pikir lo udah
ga mau lagi ngenthot sama gue Van” ujar Ethan sambil nyengir nakal.
Muka Vani bersemu merah, tapi masih berusaha menjawab dengan ketus “Gue
kepepet. Lagi horny habis, ga ada partnernya”. Ethan masih keras kepala
“Udah deh. Akuin aja.. si Albert juga ga bisa muasin kaya gue kan?” ujar
Ethan dengan PeDenya. Walaupun itu benar, Vani gengsi mengakuinya
“Huu.. siapa bilang”. Tapi, ucapan Ethan berikutnya mengejutkan Vani “Lo
mau ga jadi fish buddy gue?” “Hah? Maksud lo?” tanya Vani. “Iya.. fish
buddy. Kalo lo butuh seks, lo bisa ajak gue. Begitu juga sebaliknya.
Tapi cuma sebatas seks. No other commitment. Jadi cowok lo tetep Albert.
Ok ga?” terang Ethan. Vani agak bimbang menjawabnya. Kalau mengikuti
kata hati (dan kata mhemek), Vani jelas maulah. Cuma gengsi kalo
langsung mengiyakan.
Tiba-tiba Ethan menyosor bibir Vani dan melumatnya. “Gue anggap diem lo
itu tanda setuju”. Sambil membalas lumatan bibir Ethan, fantasi Vani
mulai membayangkan petualangan seks macam apa lagi yang akan dialaminya
bersama Ethan.
Langganan:
Postingan (Atom)